Jumat, 27 Juni 2008

"Resume tentang Penelitian"

Nama : Deden Rahman Budiman
NIM : 106011000079
Melengkapi Tugas Resume Tentang Penelitian & Perumusan Masalah

“Penelitian”
I. Pengertian
Menurut bahasa, terjemahan darai bahasa Inggris, Research yang berasal dari kata re (kembali) dan to research (mencari) dengan demikian secara lughawiyah berarti “mencari kembali”. Penelitian secara sederhana diartikan dengan suatu penyelidikan yang di jalankan dengan bantuan prosedur-prosedur terstandar untuk mendapat informasi yang akan menambah khazanah pengetahuan (body of knowledge). Definisi Penelitian menurut para ilmuan Diantaranya :
v Ilmuan Hillway mengatakan penelitian tidak lain dari suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap masalah-masalah tersebut.
v Menurut Tandom Hause Unarbridged Dictionary penelitian didefinisikan sebagai inkuri atau penyelidikan dan sistematik mengenai suatu topic untuk menemukan atau merefisi fakat, teori, penerapan, dan sebagainya
v Menurut Nasution (1992), penelitian diartikan sebagai kegiatan untuk menemukan pengetahuan baru, upaya untuk menemukan harus dilakukan dengan cara-cara yang dikenal sebagai metedologi penelitian.
v Penelitian adalah pencarian atas sesuatu secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. “Person, 1946”
v Penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antara fakta dan menghasilkan dalil atau hokum. “John, 1949”
v Penelitian adalah transformasi yang terkendali atu terarah dari situasi yang dikenal akan kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya seperti mengubah unsure dari situasi orisinil menjadi suatu keseluruhan yang bersatu padu. “Dewey, 1936”.
Sedangkan fungsi penelitian menurut buku dasar-dasar penelitian kuantitatif dalam pendidikan oleh Drs. Ibnu Hajar, M. Ed penelitian berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi tiga bagian yaitu fungsi sebagai teori yang menjawab pertanyaan tertentu dalam suatu disiplin ilmu, kedua sebagai penerapan dan pengembangan pengetahuan yang didasarkan pada penelitian dalam bidang praktis tertentu, dan ketiga untuk mengukur manfaat dan nilai praktek dalam situasi tertentu.
II. Ayat-ayat Al-qur’an yang menganjurkan untuk meneliti
Al-Qur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan bagi manusia yang didalamnya terdapat lebih dari 700 ayat al-qur’an yang menganjurkan manusia untuk meneliti. Diantara ayat-ayat yang menceritakan tentang pentingnya penelitian, antara lain:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan onta bagaimana dia diciptakan?, dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakan?dan bumi bagaimana ia dihamparkan?”
Dan ayat lain juga menjelaskan tentang mengisyaratkan pada kita untuk meneliti dan mempelejari semua yang ada dilangit dan dibumi, pada surat Yunus ayat 101 :
“perhatikanlah apa yang ada dilangit dan dibumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang member peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman”.
III. Jenis-jenis Penelitian Dari Berbagai Sudut Pandang
Ø Dilihat dari tujuannya dibagi
- Exploratory Research (Riset Penggalian)
- Developmental Research (Riset Pengembangan)
- Verificative Research (Riset Pembuktian)
Ø Dilihat dari sudut pandang
- Operational Research (Riset Kerja)
- Experiment Research (Riset Percobaan)
Ø Dilihat dari segi tempat
- Field Research (Riset Lapangan)
- Laboratoey Research (Penelitian Laboratorium)
- Library Research (Riset Perpustakaan)
IV. Langkah-langkah Dalam Penelitian
v Perumusan masalah
v Pengajuan hipotesis
v Penarikan kesimpulan tentang konsekuensi hipotesis
v Pengumpulan dan analisis data
v Penerimaan atau penolakan hipotesis

“MASALAH PENELITIAN”
Langkah pertama yang harus dilalui oleh seorang peneliti dalam proses penelitiannya adalah penentuan masalah. Secara umum masalah dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang memerlukan pembahasan, pemecahan, informasi atau keputusan. Dalam bidang penelitian secara teknis masalah menyiratkan adanya kemungkinan dilakukan suatu penyelidikan empiris, yakni pengumpulan dan analysis data (McMillan & Schumacher, 1989). Masalah penelitian perlu dinyatakan dengan jelas karena melalui pernyataan tersebut peneliti berusaha mengkomunikasikan kepada pihak lain tentang focus dan pentingnya masalah, konteks dan skop kependidikan , serta kerangka kerja, laporan penelitiannya
Dalam penelitian, masalah yang focus harus dinyatakan secara formal untuk menunjukan perlunya dilakukan penyelidikan secara empiris. Pada umumnya masalah penelitian pada mulanya didefinisikan melalui topic yang masih umum. Setelah melakukan penelaahan kepuatakaan yang berkenaan dengan topic tersebut kemudian peneliti lebih memfocuskan topic tersebut sehingga menjadi masalah penelitian yang lebih spesifik. Baik dalam penelitian kuantitatif maupun kualitatif, masalah dapat diperoleh dari berbagai sumber . James H. McMillan dan Sally Schumcher (1989) mengemukakan ahwa diantara sumber-sumber yang dapat dijadikan acuan untuk mengidentifikasi masalah penelitian adalah observasi, deduksi dari teori, usulan kepustakaan, masalah social yang sedang terjadi, situasi praktis, dan pengalaman pribadi.
Criteria Pemilihan Masalah
Dalam memilih masalah yang akan diperoleh dari sumbernya, peneliti hendaknya mempertimbangkan beberapa factor sebagai criteria pemilihan, baik yang sifatnya eksternal maupun personal (good, 1969). Eksternal berkenaan dengan, misalnya masalah yang sedang hangat dan penting bagi bidang penelitian, tersedianya data, metode, maupun kerjasama istitusional dan administrative. Sedangkan criteria personal berkenaan dengan beberapa pertimbangan, seperti interes, latihan, biaya dan waktu.
Perumusan Masalah
Dalam memformulasikan atau merumuskan masalah, kiranya peneliti perlu memperhatikan beberapa ketentuan yang biasanya berlaku yaitu dengan memperhatikan:
1. aspek substansi;
2. aspek formulasi
3. aspek teknis.
Dari sisi aspek substansi atau isi yang terkandung, perlu dilihat dari bobot atau nilai kegunaan manfaat pemecahan masalah melalui tindakan seperti nilai aplikatifnya untuk memecahkan masalah serupa/mirip yang dihadapi guru, kegunaan metodologik dengan diketemukannya model tindakan dan prosedurnya, serta kegunaan teoritik dalam memperkaya atau mengoreksi teori pembelajaran yang berlaku. Sedang dari sisi orisinalitas, apakah pemecahan dengan model tindakan itu merupakan suatu hal baru yang belum pernah dilakukan guru sebelumnya. Jika sudah pernah berarti hanya merupakan pengulangan atau replikasi saja.
Pada aspek formulasi, seyogyanya masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat interogatif (pertanyaan), meskipun tidak dilarang dirumuskan dalam bentuk deklaratif (pernyataan). Hendaknya dalam rumusan masalah tidak terkandung masalah dalam masalah, tetapi lugas menyatakan secara eksplisit dan spesifik tentang apa yang dipermasalahkan.
Dan aspek teknis, menyangkut kemampuan dan kelayakan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap masalah yang dipilih. Pertimbangan yang dapat diajukan seperti kemampuan teoritik dan metodologik pembelajaran, penguasaan materi ajar, kemampuan metodologi penelitian tindakan, kemampuan fasilitas untuk melakukan penelitian seperti dana, waktu, tenaga, dan perhatian terhadap masalah yang akan dipecahkan. Oleh karena itu, disarankan untuk berangkat dari permasalahan sederhana tetapi bermakna, guru dapat melakukan di kelasnya dan tidak memerlukan biaya, waktu, dan tenaga yang besar.
Topic penelitian masih bersifat umum dan belum memberikan petunjukpraktis untuk menentukan langkah-langkah penelitian yang harus dilakukan, seperti mengidentifikasi subyek, variable, dan analisis. Sebagai pegangan untuk menentukan langkah-langkah tersebut, prosedur pertama yang harus ditempuh adalah mengubah topic yang masih umum tersebut kedalam pernyataan rumusan masalah yang lebih terfocus sehingga dapat memberikan petunjuk untuk mangidentifikasikan langkah-langkah tersebut.
Seorang peneliti, misalnya, tertarik untuk mengetahui variasi konsep diri dan kemungkinan pengaruhnya terhadap prestasi akademik. Dari topic ini peneliti merumuskan masalah dengan mangajukan pertanyaan “ adalah konsep diri (variable bebas) siswa SMA (subyek ) berpengaruh terhadap prestasi akademiknya (variable terikat)?” pernyataan ini telah difocuskan sehingga populasi dan kedua variabelnya dapat didentifikasikan dan logikanya jelas. Dengan pernyataan rumusan masalah ini, peneliti lebih mudah menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Analisi Masalah
Yang dimaksud dengan analisis masalah di sini ialah kajian terhadap permasalahan dilihat dan segi kelayakannya. Sebagai acuan dapat diajukan beberapa hal berikut:
1. konteks, situasi atau iklim di mana masalah terjadi
2. kondisi-kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah
3. keterlibatan komponen, aktor dalam terjadinya masalah
4. kemungkin adanya alternatif solusi yang dapat diajukan
5. ketepatan dan lama waktu yang diperlukan untuk pemecahan masalah
Analisis masalah tersebut dipergunakan untuk merancang rencana tindakan baik dalam menentukan spesifikasi/jenis tindakan, keterlibatan aktor yang berkolaborasi (berperan), waktu dalam satu siklus, identifikasi indikator perubahan peningkatan dan dampak tindakan, cara pemantauan kemajuan, dan lain-lain. Formulasi alternatif solusi yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan hanya mungkin dapat dilakukan jika analisis masalah dapat dilakukan dengan baik.
Model-model Penelitian
Model-model penelitian dibagi menjadi dua yaitu model penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Menurut Nuraida didalam bukunya metode penelitian model-model penelitian dibagi atas :
a. Berdasarkan Tempat
- Penelitian Pustaka, yaitu suatu penelitian yang dilakukan diruang perpustakaan untuk menghimpun dan menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku-buku, priodikal-priodikal, seperti majalah ilmiyah yang diterbitkan secara berkala, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen dan materi perpustakaan lainnya, yang dapat dijadikan sebagai rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiyah.
- Penelitian Laboratorium,yaitu suatu penelitian yang dilakukan dalam laboratorium yaitu suatu tempat yang dilengkapi perangkat khusus untuk melakukan penyelidikan terhadap gejala tertentu melalui tes-tes atau uji yang juga dilakukan untuk menyusun laporan ilmiyah.
- Penelitian Lapangan, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dilapangan atau lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objetif sebagai dilokasi tersebut, yang digunakan juga untuk penyusunan laporan ilmiyah.
b. Berdasarkan Sifat
- Penelitian Dasar, yaitu penelitian yang bermula dari kenyataan objektif yang diamati secara empiric, kemudian ditelaah melalui analisis untuk disusun sebagai laporan ilmiyah. Penelitian semacam ini biasanya dilakukan untuk penelitian suatu teori melalui pengujian hipotesis, yang dirumuskan berdasarkan teori tertentu karena belum ada teori yang berkaitan dengan kenyataan objektif yang sedang diamati.
- Penelitian Vertikal, yaitu penelitian yang bermula dari teori yang ada, kemudian dihubungkan dengan kenyataan objektif yang diamati secara empiric dan ditelaah melalui analisis ilmiyah sebagai koreksi atas kebenaran teori tersebut.
- Penelitian Survey, yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan terhadap gejala yang berlangsung dilokasi kejadian. Lazimnya dilakukan terhadap suatu unit sampel bukan terhadap suatu unit sasaran.
c. Berdasarkan Jenis
- Penelitian Eksploratif, yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan penjajakan terhadap geala tertentu. Dalam penelitian ini belum diperlukan rujukan teori dan belum digunakan hipotesis.
- Penelitian Deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala-gejala tertentu.
- Penelitian Konformatif, yaitu sutu penelitian yang bermaksud menelaah dan menjelaskan pola hubungan antara dua variable atau lebih yang jenis ini dukungan teori telah dibutuhkan, baik digunakan sebagai landasan dalam mengajukan hipotesis maupun untuk menentukan criteria pengukuran terhadap adanya hubungan antara variable-variabel yang diteliti, diantaranya melalui pengujian hipotesis.
- Penelitian Evaluatif, yaitu suatu penelitian yang bermaksud mengevaluasi pelaksanaan dan dibedakan lagi kedalam dua macam evaluasi sumatif dan pencapaian tujuan suatu program.
- Penelitian Prediktif, yaitu suatu penalitian untuk meramalkan gejala yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang, berdasarkan proteksi dari hasil penelaahan terhadap gejala yang diamati melalui evaluasi atau penyelidikan saat ini.


d. Berdasarkan Guna
- Penelitian Murni, yaitu suatu penelitian yang semata-mata digunakan untuk memelihara kesinambungan dan integrasi pemikiran ilmiyah, guna menunjang perkembangan ilmu dibidang tertentu.
- Penelitian Terapan, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk kepentingan praktis, baik untuk pengembangan atau perbaikan tata dan nilai social maupun tata nilai ekonomi.dengan deikian penelitian macam ini biasanya dipengaruhi oleh kepentingan tertentu baik ditinjau dari tata dan nilai social maupun tata dan nilai ekonomi.

Tidak ada komentar: